SELAMAT DATANG DI GUBUG MAYA IMAM BASUNI https://imambasunipps.blogspot.co.id

PERADABAN DAN PEMIKIRAN ISLAM DI SPANYOL


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Spanyol adalah sebuah Negara eropa, barat daya yang, bersama Portugal, terdapat di Semenanjung Iberia. Batas darat Spanyol dengan Eropa adalah Pegunungan Pirenia dengan Perancis dan Andorra. Wilayahnya juga terdiri dari kota Ceuta dan Melilla di Afrika Utara, Kepulauan Canary di Samudra Atlantik, dan berbagai pulau di Laut Tengah.[1] Spanyol negara yang pernah ditaklukkan oleh Islam. Ketika Islam masuk ke negeri Spanyol, negeri ini banyak mengalami peradaban yang pesat baik dari kebudayaan maupun pendidikan Islam. Spanyol mengalami perkembangan pesat dan kebudayaan dan pendidikan Islam yang dimulai dengan mempelajari ilmu agama dan sastra, kemudian meningkat dengan mempelajari ilmu-ilmu akal. Karena dalam waktu relatif singkat Cardova dapat menyaingi Baghdad dalam bidang ilmu pengetahuan dan kesusatraan.[2]  Karena itu kehadiran Islam di spanyol banyak menarik perhatian para sejarawan.

Spanyol merupakan tempat paling strategis bagi Eropa pada waktu itu untuk menggali peradaban Islam yang tak tertandingi baik dalam bentuk hubungan politik, sosial, maupun perekonomian dan peradaban antar agama. Orang-orang Eropa menjadi saksi sejarah bahwa Spanyol dibawah panji Islam jauh meninggalkan negara-negara tetangganya di Eropa terutama di bidang pemikiran, sains, dan peradaban.
Ibukota Spanyol Islam yang dalam bahasa Arab disebut al-Andalus (dari kata Vandals). Dulunya bernama Iberia. Ketika Romawi berkuasa (abad ke 2) mereka menamainya “Asbania” (pantai Marmot). Spanyol adalah sebuah propinsi yang beribukota Cordova pada masa pemerintahan Bani Umayyah di Barat (1756-1031 M).  Islam pada masa ini telah berubah menjadi dokumen sejarah tersendiri bagi perjalanan masa-masa keemasan Islam yang patut menjadi perhatian bagi generasi sekarang.
Akan tetapi, meskipun pemerintah tersebut pernah berjaya dan bergensi di Eropa, namun harus diakui pula bahwa pemerintahan tersebut juga mengalami kemunduran, bermula ketika meninggalnya al Hakam II dan akhirnya secara berlahan-lahan daulat tersebut menemui kehancurannya.

B.     RUMUSAN MASALAH
            Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka yang menjadi pokok pembahasan dalam makalah ini yaitu, sebagai berikut:
1.      Bagaimana proses masuknya Islam di Spanyol?
2.      Bagaimana kemajuan peradaban  Islam di Spanyol?
3.      Faktor-faktor apa yang menyebabkan terjadinya kemunduran dan kehancuran Islam di Spanyol?
C.     TUJUAN
1.      Agar umat islam dunia pada umumnya dan Indonesia khususnya mengetahui dan memahaminya.
2.      Agar para cendekiawan muslim selalu mengenang.
D.    MANFAAT
1.      Dengan memahami sejarah islam di Spanyol bisa menambah keimanan umat islam di spanyol khususnya dan muslim dunia umumnya.
2.      Dengan mengetahui dan memahami islam di Spanyol, Islam di penjuru dunia semakin solid dan tidak mudah dijajah.


BAB II
PEMBAHASAN


A.     ISLAM MASUK KE SPANYOL
Pada periode klasik paruh pertama-masa kemajuan (650-1000 M), wilayah kekuasaan Islam meluas  melalui Afrika Utara (Aljazair dan Maroko) sampai ke Spanyol Barat.[3] Spanyol adalah nama baru bagi Andalusia zaman dahulu. Nama Andalusia berasal dari suku yang menaklukkan Eropa Barat di masa lalu[4] sebelum bangsa Goth dan Arab (Islam).
Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid (705-715M), salah seorang khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Ada tiga nama yang sering disebut berjasa dalam penaklukan Spanyol, yaitu Musa bin Nushair, Tharif bin Malik dan Thariq bin Ziyad.[5] Dari ketiga nama tersebut, nama terakhirlah yang sering disebut paling terkenal, karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian suku Barbar (muslim dari Afrika Utara) yang didukung Musa bin Nushair dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim Al-Walid. Pasukannya yang berjumlah 7000 orang yang menyeberang selat di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad. Tentara Spanyol di bawah pimpinan Raja Roderick dapat ditaklukkan. Cordova jatuh pada tahun 711 M. dari sana, wilayah-wilayah Spanyol, seperti Toledo, Sevilla, Malaga, dan Granada dapat dikuasai dengan mudah.
Sejak pertama kali menginjakkan kaki di tanah Spanyol hingga jatuhnya kerajaan Islam terakhir di sana, Islam memainkan peran yang sangat besar. Sejarah panjang yang dilalui umat Islam di Spanyol itu dapat dibagi menjadi enam periode,
Yaitu :
  1. Periode Pertama (711-755 M)
  2. Periode Kedua (755-912 M)
  3. Periode Ketiga (912-916 M)
  4. Periode Keempat (1013-1086 M)
  5. Periode Kelima (1086-1248 M)
  6. Periode Keenam (1248-1492 M)
1.    Periode Pertama (711-755 M)
Spanyol berada di bawah pemerintahan para wali yang diangkat oleh khalifah Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Pada periode ini stabititas politik negeri Spanyol belum terkendali akibat gangguan keamanan di beberapa wilayah, karena pada masa ini adalah masa peletakan dasar, asas dan invasi Islam di Spanyol. Hal ini ditandai dengan adanya gangguan dari berbagai pihak yang tidak senang kepada Islam. Sentralisasi kekuasaan masih di bawah Daulat Umayyah di Damaskus. Musuh Islam di Spanyol terus mengganggu stabititas politik dan keamanan.
Pada periode ini Islam Spanyol belum melakukan pembangunan di bidang peradaban dan kebudayaan. Periode ini berakhir dengan datangnya Abd Rahman al-Dakhil ke Spanyol tahun 755 M.[6]

2.    Periode Kedua (755-912 M)
Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar amir (panglima atau gubernur), tetapi tidak tunduk kepada pusat pemerintahan Islam, yang ketika itu dipegang oleh Khalifah Abbasiyah di Baqdad. Amir pertama adalah Abdurrahman I yang memasuki Spanyol tahun 138 H/755 M dan diberi gelar al-Dakhil (yang masuk ke Spanyol). Selanjutnya, ia berhasil mendirikan Dinasti Bani Umayyah di Spanyol. Adapun urutan keamiran Bani Umayyah di Spanyol sebagai berikut:[7]
a)      Abd al-Rahman al-Dakhil (755-788 M)
b)      Hisyam Ibnu Abdurrahman (788-796 M)

3.    Periode Ketiga (912-916 M)
Pada periode ini Spanyol diperintah oleh penguasa dengan “Khalifah”. Periode ini berlangsung mulai dari pemerintahan Abdurrahman III, yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya muluk at-thawaif (raja-raja kelompok). Pada periode ini juga umat Islam di Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan menyaingi Daulat Abbasiyah di Bagdad. Abdurrahman an-Nasir mendirikan Universitas Cardova. Perpustakaannya memiliki koleksi ratusan ribu buku. Hakam II juga seorang kolektor buku dan pendiri perpustakaan.[8]
a.       Abd al Rahman al-Nasir (912-916 M)[18]
b.      Hakam II (961-976 M)
c.       Hisyam II (976-1009 M)[21]

4.    Periode Keempat (1013-1086 M)
Spanyol terpecah menjadi lebih dari tiga puluh negara kecil di bawah pimpinan raja-raja golongan atau Al-mulukuth -Thawaif, yang berpusat di suatu kota seperti Siville, Toledo dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Seville, Cordova, Toledo, dan sebagainya. Yang terbesar diantaranya adalah Abbadiyah di Seville. Pada priode ini umat Islam Spanyol kembali memasuki masa pertikaian intern. Ironisnya, kalau terjadi perang saudara, ada di antara pihak-pihak yang bertikai itu yang meminta bantuan kepada raja-raja Kristen. Melihat kelemahan dan kekacauan yang menimpa keadaan politik Islam itu, untuk pertama kalinya, orang-orang Kristen pada periode ini mulai mengambil inisiatif penyerangan. Meskipun, kehidupan politik tidak stabil, namun, kehidupan intelektuan terus berkembang pada periode ini, istana-istana mendorong para sarjana dan sastrawan untuk mendapatkan perlindungan dari satu istana keistana lain.[9]

5.    Periode Kelima (1086-1248 M)
Spanyol Islam pada periode ini meskipun masih terpecah dalam beberapa negara, tetapi terdapat satu kekuatan yang dominan, yaitu kekuasaan dinasti Murabithun (1086-1143 M) dan dinasti Muwahhidun (1146-1235 M). Dinasti Murabithun pada mulanaya adalah sebuah gerakan agama yang didirikan oleh Yusuf ibn Tasyfin di Afrika Utara. Pada tahun 1062 M ia berhasil mendirikan sebuah kerajaan berpusat di Marakesy. Ia masuk ke Spanyol atas “Undangan” penguasa-penguasa Islam di sana yang tengah memikul beban berat perjuangan mempertahankan negeri-negerinya dari serangan-serangan orang-orang Kristen. Ia dan tentaranya memasuki Spanyol pada tahun 1086 M dan berhasil mengalahkan pasukan Castilia. Karena perpecahan di kalangan raja-raja Muslim, Yusuf melangkah lebih jauh untuk menguasai Spanyol dan ia berhasil untuk itu. Akan tetapi, penguasa-penguasa sesudah ibn Tasyfin adalah raja-raja yang lemah. Pada tahun 1143 M, kekuasaan dinasti ini berakhir, baik di Afrika Utara maupun dinasti Murabithun, Saragossa jatuh ke tangan Kristen, tepatnya tahun 1118 M.
Di Spanyol sendiri, sepeninggal dinasti ini, pada mulanya kembali dinasti-dinasti kecil, tapi hanya berlangsung tiga tahun. Pada tahun 1146 M penguasa dinasti Muwahhidun yang berpusat di Afrika Utara merebut daerah ini. Muwahhidun didirikan oleh Muhammad ibn Tumart (w. 1128). Dinasti ini datang ke Spanyol di bawah pimpinan Abd Al-Mun’im. Antara tahun 1114 dan 1154 M, kota-kota Muslim penting, Cordova, Almeria, dan Granada, jatuh kebawah kekuasaannya. Untuk jangka beberapa decade, dinasti ini mengalami banyak kemajuan. Kekuatan-kekuatan Kristen dapat dipukul mundur. Akan tetapi, tidak lama setelah itu, Muwahhidun mengalami keambrukan. Pada tahun 1212 M, tentara Kristen memperoleh kemenangan besar di Las Navas de Tolesa. Kekalahan-kekalahan yang dialami Muwahhidun menyebabkan penguasanya memilih untuk meninggalkan Spanyol dan kembali ke Afrika Utara tahun 1235 M. Keadaan Spanyol kembali runyam, berada di bawah penguasa-penguasa kecil. Dalam kondisi demikian, umat Islam tidak mampu bertahan dari serangan-serangan Kristen yang semakin besar. Tahun 1238 M Cordova jatuh ke tangan penguasa Kristen dan Seville jatuh tahun 1248 M. Seluruh Spanyol kecuali Granada lepas dari kekuasaan Islam.

6.    Periode Keenam (1248-1492 M)
Islam hanya berkuasa di daerah Granada, di bawah dinasti Bani Ahmar (1232-1492). Peradaban kembali mengalami kemajuan seperti di zaman Abdurrahman An-Nasir. Akan tetapi, secara politik, dinasti ini hanya berkuasa di wilayah yang kecil. Kekuasaan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir, karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan. Abu Abdullah Muhammad merasa tidak senang kepada ayahnya, karena menunjuk anaknya yang lain sebagai penggantinya menjadi raja. Dia memberontak dan berusaha merampas kekuasaan. Dalam pemberontakan itu, ayahnya terbunuh dan digantikan oleh Muhammad ibn Sa’ad.Abu Abdullah kemudian meminta bantuan kepada Ferdenand dan Isabella untuk menjatuhkannya. Dua penguasa Kristen ini dapat mengalahkan penguasa yang sah dan Abu Abdullah naik tahta.
Tentu saja, Ferdenand dan Isabella yang mempersatukan dua kerajaan besar Kristen melalui perkawinan itu tidak cukup merasa puas. Keduanya ingin merebut kekuasaan terkhir umat Islam di Spanyol. Abu Abdullah tidak kuasa menahan serangan-serangan orang Kristen tersebut dan pada akhirnya mengaku kalah. Ia menyerahkan kekuasaan kepada Ferdenand dan Isabella, kemudian, hijrah ke Afrika Utara. Dengan demikian berakhirlah kekuasaan Islam di Spanyol tahun 1492 M. Umat Islam setelah itu dihadapkan kepada dua pilihan, masuk Kristen atau pergi meninggal Spanyol. Pada tahun 1609 M, boleh dikatakan tidak ada lagi umat Islam di daerah ini. [10]

B.     KEMAJUAN PERADABAN  ISLAM DI SPANYOL
      Islam di Spanyol telah mencatat satu lembaran peradaban dan kebudayaan yang sangat brilian antara lain :
1.      Kemajuan Ilmu pengetahuan
Sejarah pendidikan dan sejarah peradaban Islam di Spanyol terbagi pada dua bagian  yaitu:
a)      Kuttab
b)      Pendidikan Tinggi

2.      Kemajuan Kebudayaan
Kemegahan Pembangunan Fisik
Orang-orang Arab memperkenalkan pengaturan hidrolik untuk tujuan irigasi. Kalau dam digunakan untuk mengecek curah hujan, waduk (kolam) dibuat untuk konservasi (penyimpanan air). Pengaturan hidrolik itu dibangun dengan memperkenalkan roda air (water wheel) asal Persia yang dinamakan na’urah (Spanyol: Noria). Di samping itu, orang-orang Islam juga memperkenalkan pertanian padi, perkebunan jeruk, kebun-kebun dan taman-taman.
Industri, disamping pertanian dan perdagangan, juga merupakan tulang punggung ekonomi Spanyol Islam. Di antaranya adalah tekstil, kayu, kulit, logam, dan industri barang-barang tembikar.
Namun demikian, pembangunan-pembangunan fisik yang paling menonjol adalah pembangunan gedung-gedung, seperti pembangunan kota, istana, mesjid, pemukiman, dan taman-taman. Di antara pembangunan yang megah adalah mesjid Cardova, kota al-Zahra, Istana Ja’fariyah di Saragosa, tembok Toledo, Istana al-Makmun, mesjid Seville, dan Istana al-Hamra di Granada.

C.     FAKTOR KEMUNDURAN ISLAM DI SPANYOL
Penyebab kemunduran Islam di Spanyol adalah :
a)      Konflik Islam dan Kristen
b)      Tidak adanya Ideologi Pemersatu
c)      Sulitnya ekonomi
d)      Sistem  peralihan pemerintahan yang tidak jelas.
e)      Keterpencilan



BAB III
KESIMPULAN

Kesimpulan makalah diatas adalah :
1.      Masuknya Islam di Spanyol adalah keberhasilan Thariq ibn Ziyad mengalahkan raja Roderick, sehingga kemenangan ini menjadi modal utama bagi Thariq ibn Ziyad dan pasukannya untuk menaklukkan kota-kota penting yang ada di Spanyol.
2.      Spanyol merupakan tempat yang paling utama bagi Eropa dalam penyerapan ilmu pengetahuan yang dikembangkan umat Islam di sana serta peradabannya, baik dalam hubungan politik, sosial,  maupun ekonomi dam peradaban antar Negara. Spanyol berada di bawah kekuasaan Islam jauh meninggalkan Negara-negara tetangganya di Eropa, terutama dalam bidang pemikiran dan sains. Di samping itu juga peradabannya yakni bangunan-bangunan fisik lainnya. Selanjutnya dari wilayah Spanyol ini mengalir berbagai pengetahuan untuk memajukan dan memperbaiki segala ketinggalannya bahkan mencapai kejayaannya hingga abad ini sebagaimana yang kita alami saat ini.
3.      Penyebab kemunduran Islam di Spanyol adalah :
a)          Konflik Islam dan Kristen
b)          Tidak adanya Ideologi Pemersatu
c)          Sulitnya ekonomi
d)          Sistem  peralihan pemerintahan yang tidak jelas.
e)          Keterpencilan





PERADABAN DAN PEMIKIRAN ISLAM DI SPANYOL


MAKALAH INI DISAMPAIKAN DALAM SEMINAR MATA KULIAH
SEJARAH PERKEMBANGAN PERADABAN DAN PEMIKIRAN DALAM ISLAM







 













Di Susun Oleh :
IMAM BASUNI
NPM : 1202001





Dosen Pengampu
Prof. Dr. Syaripuddin, M.Ag
Dr. Nadirsyah Hawari



PROGRAM PASCA SARJANA 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
STAIN JURAI SIWO METRO
TAHUN 2012


KATA PENGANTAR



Segala puji milik Allah SWT yang telah melimpahkan hidayah-Nya kepada orang-orang yang beriman dan beramal sholeh.

Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang paling baik diantara jalan yang ada didunia ini untuk menuju kepada ridhotillah Tuhan semesta alam.

Dengan ma’unah (pertolongan) Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran serta masukan yang membangun guna perbaikan dikemudian hari.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya, dan penulis pada khususnya.


                                                                                    Metro, 26  September 2012
                                                                                   

Penulis


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................... ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................  iii

BAB I  PENDAHULUAN................................................................................. 1
  1. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
  2. Rumusan Masalah..................................................................................  2
  3. Tujuan....................................................................................................  2
  4. Manfaat.................................................................................................  2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................  3
A. Islam Masuk ke Spanyol..........................................................................  3
1. Periode Pertama (711-755 M) ..........................................................   4
2. Periode Kedua (755-912 M).............................................................   4
3. Periode Ketiga (912-916 M)..............................................................   5
4. Periode Keempat (1013-1086 M)......................................................   5
5. Periode Kelima (1086-1248 M).........................................................   6
6. Periode Keenam (1248-1492 M).......................................................   7                   

B.  Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol....................................................   8
....... 1. Kemajuan Ilmu Pengetahuan.............................................................   8
.......     a. Kuttab .........................................................................................    8
.......     b. Pendidikan Tinggi ........................................................................    8
....... 2. Kemajuan Kebudayaan....................................................................   8
.......     Kemegahan Pembangunan Fisik .......................................................    8

C. Faktor Kemunduran Islam di Spanyol......................................................    9

BAB III KESIMPULAN...................................................................................   10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................     11



DAFTAR PUSTAKA


Badri Yatim, Sejarah Peradab an Islam (Dirasah Islamiyah II), diterbitkan dalam rangka kerja sama lembaga studi islam dan kemasyarakatan (LSIK),  (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1997), Edisi I, Cet. Ke V
Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta: UI Press, 1985), Jilid I
http://id.wikipedia.org/wiki/Spanyol,
Yusran Asmuni, Dirasah Islamiyah III, Pengantar Studi Sejarah kebudayaan Islam dan Pemikiran, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1996)
Ensiklopedi Islam, 1999
Hamka, Sejarah Umat Islam, (Jakarta: Penerbit Bulan Bintang, 1981)






[1]  http://id.wikipedia.org/wiki/Spanyol, 25-09-2012, 15.00
[2]  Badri Yatim, Sejarah Peradab an Islam (Dirasah Islamiyah II), diterbitkan dalam rangka kerja sama lembaga studi islam dan kemasyarakatan (LSIK),  (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1997), Edisi I, Cet. Ke V, h. 87.
[3] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Berbagai Aspek, (Jakarta: UI Press, 1985), Jilid I, hal. 12 
[4] Ensiklopedi Islam, 1999, hal. 145.
[5] Badri Yatim, op. cit., hal. 89
[6] Hamka, Sejarah Umat Islam, (Jakarta: Penerbit Bulan Bintang, 1981), h. 134
[7] Badri Yatim, op. cit., h. 95
[8] Badri yatim, op. cit., h. 96-97


[9]  Badri Yatim, op. cit., h. 98-99
[10] Badri Yatim, op. cit., h. 99-100